Baterai Kendaraan Listrik Juga Perlu Perawatan, Begini Caranya
- 30 Agustus 2020
- Posted by: Digital Studio Indonesia
- Categories: Mitsubishi, Mitsubishi Outlander Phev
Mobil listrik memang masih jadi barang asing bagi Indonesia. Kendati sudah beberapa produk yang dijual dan beredar, masih perlu pengenalan lebih soal mobil berjantung listrik. Salah satu informasi penting soal baterai kendaraan listrik. Seperti menjaga kondisinya tetap prima dan bisa optimal menampung daya. Ternyata, ada beberapa tips untuk mempertahankan kinerja baterai mobil listrik.
Diungkap oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), perawatan baterai mobil listrik terbilang mudah. Kita tahu, Mitsubishi Motors jadi salah satu pabrikan yang sudah resmi menjual mobil listrik di Indonesia. Melalui dagangannya Outlander PHEV, Mitsubishi juga terus membagikan informasi soal kendaraan listrik.
Menurut Boediarto, Head of After Sales Service Group MMKSI, konsumen tidak perlu khawatir mengenai baterai pada Mitsubishi Outlander PHEV karena perawatannya cukup mudah. Selain itu baterai juga bergaransi 100.000 km atau 3 tahun, merujuk pada ketentuan yang tertera di service manual book.
Merawat baterai mobil listrik, kata Boediarto, salah satunya menghindari paparan suhu ektrem. Mitsubishi Outlander PHEV menggunakan baterai dengan tipe Li-ion (lithium-ion), oleh karena itu untuk merawat baterai secara maksimal sebisa mungkin hindari memarkir kendaraan di lokasi dengan temperatur tinggi dan terkena paparan sinar matahari langsung. Tentu itu tak cuma berlaku bagi Outlander PHEV. Mobil listrik lain dengan baterai Li-ion juga perlu perlakuan sama.
Kemudian, dalam penggunaan sehari-hari juga disarankan untuk menjaga kapasitas baterai di persentase sedang. Artinya harus menghindari kondisi baterai kosong. Bahkan tidak disarankan juga menyimpan kapasitas baterai dalam kondisi penuh dalam jangka waktu yang lama. Perlakuan ini mirip perangkat elektronik, khususnya smartphone.
Tips menjaga ketahanan baterai mobil listrik lain, dari metode pengisiannya. Seperti diketahui, sejumlah mobil listrik, termasuk Outlander PHEV punya dua pilihan soket atau colokan listrik pengisi daya: regular charging dan fast charging (CHAdeMO). Konsumen diberikan fasilitas pengisian Type 1 (Reguler) untuk di rumah sebagai bagian dari paket pembelian. Jika ingin mengisi dengan cepat, bisa saja menggunakan colokan CHAdeMO. Saat ini mungkin belum terlalu banyak fasilitas fast charging, namun tunggu saja lantaran PLN tengah membangun infrastruktur pendukung EV.
Disarankan tak terlalu sering menggunakan metode fast charging. Sebaiknya lebih sering memaksimalkan pengisi daya normal atau memakai fasilitas home charging. “Pengguna dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau fasilitas home charging dengan arus listrik rendah, dan meminimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi kecuali diperlukan. Jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, kami merekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu,” papar Boediarto.
Guna memudahkan pengguna Mitsubishi Outlander PHEV dalam melakukan pengisian daya, saat ini MMKSI telah bekerja sama dengan diler resmi Mitsubishi Motors dan institusi di Indonesia menyediakan fasilitas pengisian daya cepat di 16 titik di wilayah Jabodetabek dan Bali. Mitsubihsi rencananya akan menambah lokasi charging secara bertahap.
Mobil listrik Outlander PHEV
Mitsubishi Motors menjadi satu dari segelintir brand yang berani memboyong mobil listrik ke Tanah Air. Mereka memperkenalkan dan mendagangkan Mitsubishi Outlander PHEV. Mobil Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pertama yang dijual resmi di Indonesia, pada Juli tahun lalu.
Meski dengan jantung baterai dan motor untuk penggerak roda, Outlander PHEV sebagai mobil listrik hybrid tetap menggendong mesin konvensional. Berfungsi sebagai generator atau sejenis genset, menyuplai energi listrik untuk disimpan dalam baterai. Dapur pacunya unit 4B12 DOHC MIVEC berkubikasi 2.400 cc. Unit konvensional ini, sanggup menghasilkan tenaga hingga 166 hp berikut momen puntir 199 Nm. Memanfaatkan dua motor penggerak utama. Di bagian depan memanfaatkan motor S61 82 PS, sementara Y61 95 PS menggerakkan roda belakang. Total tenaga seluruh drivetrain mencapai 236 Hp.
Melansir dari EV-database UK, rating NEDC untuk jangkauan motor listrik mode EV mencapai 54,7 km. Hasil paduan motor listrik dan mesin konvensional, suguhkan konsumsi BBM yang sangat irit, 56 kilometer per liter. Tak banyak mobil konvensional bertenaga 200 hp lebih yang sehemat Outlander PHEV. (Raju/Tom)
Sumber : www.oto.com
Tinggalkan Balasan
Apakah Anda ingin berbicara dengan saya melalui telepon? Silahkan kirim data Anda dan saya akan segera menghubungi Anda. Anda juga dapat mengirim email kepada saya jika Anda mau.